PERAWATAN SISTEM PENGISIAN 1 ( Charging System )
Januari 24, 2019
Tambah Komentar
PERAWATAN SISTEM
PENGISIAN 1
Sistem pengisian harus dirawat dengan baik supaya arus listrik tidak mengalami gangguan selama digunakan. jika sistem pengisian tidak dirawat dengan baik akan muncul beberapa akibat, seperti:
- Pengisian baterai kurang sempurna, energi listrik yang disimpan baterai kurang dan mesin tidak dapat distarter.
- Baterai tidak dapat menyimpan energi listrik.
- Usai pemakaian baterai lebih pendek.
Perawatan sistem pengisian meliputi beberapa hal,
antara lain:
- Perawatan baterai
- Pemeriksaan V belt, Pemeriksaan pada V belt meliputi: pemeriksaan tegangan V belt dan kondisi fisik V belt, seperti keretakan.
- Pemeriksaan arus dan tegangan pengisian.
MERAWAT BATERAI
Pada kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, baterai
mempunyai peranan yang penting, baik saat mesin hidup maupun saat mesin
distarter. Perawatan baterai yang baik akan memberikan beberapa manfaat
seperti:
- Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai, Kekurangan elektrolit terjadi karena saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan. Jika elektrolit pada baterai kurang maka menyebabkan baterai menjadi panas, terjadi kristalisasi pada sel-sel baterai, dan bahan aktif pada sel baterai lepas. Jika bahan aktif baterai lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak atau terselip di antara sel sehingga baterai dapat terjadi pengosongan sendiri (self discharge).
- Terminal baterai menjadi awet, Kerusakan yang terjadi pada terminal baterai biasanya adalah korosi. Korosi disebabkan oleh uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendur.
Gangguan yang sering dirasakan adalah fungsi saat
mesin distarter, dimana jika bateri kurang baik maka energi yang disimpan tidak
cukup untuk melakukan starter sehingga kendaraan sulit distarter atau bahkan
tidak bisa distarter.
Penyebab energi listrik tidak cukup untuk melakukan
starter disebabkan beberapa hal, yaitu:
- Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari energi listrik yang dibutuhkan untuk starter.
- Baterai sudah lemah sehingga tidak mampu menyimpan energi listrik atau terjadi pengosongan sendiri.
- Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat.
Jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu yang lama
maka energi yang tersimpan di baterai dapat kosong atau habis dengan
sendirinya, hal ini disebut dengan self discharger. Besarnya self discharger
ditunjukan dalam persentase kapasitas baterai. Besarnya self disharger biasanya
berkisar 0,3-1,5% per hari pada temperatur 20-30 derajat celcius tiap hari,
atau baterai dapat kosong sendiri dalam waktu 1-3 bulan.
Self discharge atau pengosongan sendiri pada baterai
disebabkan beberapa hal, yaitu:
- Adanya bahan aktif yang rusak dan menempel antar sel baterai.
- Ketidak murnian logam seperti besi atau magnesium yang bercampur dengan elektrolit. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa menambah elektrolit harus menggunakan air suling atau air yang tidak mengandung logam.
- Bahan aktif baterai.
- Temperatur elektrolit baterai.
Grafik pengaruh temperatur dan bahan aktif terhadap
pengosongan sendiri
KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM MERAWAT BATERAI
Perawatan baterai meliputi dua hal, yaitu:
- Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain.
- Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit.
Membersihkan terminal baterai
Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami
kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal
bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat
berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus
dibersihkan.
Pembersihan terminal baterai dilakukan dengan cara:
- Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
- Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.
Melepas terminal
Baterai
- Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.
Membersihkan terminal Baterai
- Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya.
- Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai.
Memeriksa Tahanan
terminal Baterai
Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit
Dalam pemeriksaan elektrolit ada dua hal yang dilakukan yaitu: pemeriksaan jumlah elektrolit dan berat jenis elektrolit.
Jumlah elektrolit di dalam baterai dapat berkurang
karena beberapa hal, seperti:
- Cairan elektrolit menguap, Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap sehingga jumlah elektrolit berkurang. Jumlah elektrolit yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
- Over Charging, Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian.
- Baterai retak, Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi.
Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam
yaitu air accu dan air zuur. Air accu
merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air
zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih
tinggi. Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang
berkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi
kosong. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis
elektrolit terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil
pengukuran keliru, sebab hasil pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit
baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang tersimpan kecil.
Selain jumlah elektrolit pemeriksaan juga perlu
dilakukan terhadap berat jenis elektrolit. Pemeriksaan berat jenis elektrolit
baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh
mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100-1,130. Hubungan berat
jenis dan kapasitas adalah sebagai berikut:
Grafik Hubungan Berat
Jenis dan Kapasitas Baterai
Berat jenis elektrolit berubah sebesar:
Rumus untuk mengoreksi hasil pengukuran berat jenis elektrolit
Grafik Hubungan Temperatur
Dengan Berat Jenis Elektrolit
Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi
elektrolit, bila berat jenis elektrolit lebih dari 1,280 maka tambahkan air
suling agar berat jenis berkurang 1.280 penyebab terllu tingginya berat jenis
dapat disebabkan kekeliruha waktu menambah elektrolit, saat lektrolit kurang
harus ditambahkan air suling bukan elektrolit atau air zuur. Lakukan pengisian
penuh, bila hasil pengukura`n urang dari 1.210
atau ganti dengan baterai baterai baru.
Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi
0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan pengisian penuh, kemudian ukur kembali
beratjenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis
dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai elektrolit hamper
sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru.
Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan
indicator berat jenis baterai yang menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai,
atau dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator berat jenis baterai
membuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan pemeriksaan berat jenis
membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan degan
hati-hati elektrolit dapat tumpah/menetes pada kendaraan.
Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna,
yaitu:
- Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik
- Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya dan diisi
- Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti
Baterai dengan Indikator
Berat Jenis Elektrolit
Belum ada Komentar untuk "PERAWATAN SISTEM PENGISIAN 1 ( Charging System )"
Posting Komentar